Digilir 2 pejantan tangguh ( Asmara liar pantai pangandaran 4 )

Aku terjaga saat kudengar suara keras Ronnie di ponselnya.Sudah jam tujuh malam. Pesta sex tadi siang memang betul betul menguras tenaga,belum lagi jarak perjalanan yang cukup jauh. Aku memungut sebatang rokok lalumenyalakannya. Ronnie masih serius dengan ponselnya. Tidak begitu jelas namunada masalah yang genting sepertinya. Ronnie menghampiri ranjang setelah menutupsambungan.
“ dari Boss........ dia bilang ada kerusuhan di pub dan memintaku untuk segera kembali! “ujarnya dengan nada lesu.
Ia menelungkup di pangkuanku. Hatinya sangat galau.Kubelai belai rambutnya persis seperti menghadapi anak manja sambil menggalipermasalahan yang sedang dihadapinya. Ronnie harus pulang malam ini juga. Iamenanyakan apakah aku mau ikut pulang?, kujawab aku memilih tinggal disini.Ronnie sedikit memaksa dan aku tetap bersikeras. Akhirnya ia bisa mengerti. Iamenarikku menuju kamar mandi mengajakbercinta sebelum berpisah. Didalam bathtube kami tuntaskan segenap nafsu birahikami sampai beberpa kali.

Jam sembilan aku mengantar Ronnie ketempat parkir danmelepasnya pergi dengan sebuah ciuman mesra. Baru saja aku sampai ke lobbyponselku menyalak. Dari Pak Wei rupanya.

“ si lobby Boss......... “ jawabku 
“ aku sudah menunggu didepan kamar, Na....... cepet kesiniya! “ katanya
“ Ya....ya...... Boss” jawabku sambil bergegas melangkah.
Lelaki itu telah berada didepan kamarku. Ia tersenyum ramah sekali.
“ Luarbiasaaa cantikkkk! “ seru Pak Wei dengan matamelotot menatap diriku yang terbungkus gaun warna pink ketat model terbukadengan pengait dua utas tali kecil dibagian pundak.
Mata Wei tak pernah mau berpindah dari belahan payudarakuyang menyembul dari balik potongan dada yang sangat rendah.
“ Ia harus kembali Boss, ada urusan mendesak!“ jawabku ketika ditanya soal ketidak hadiran Ronnie.
“ Oooh! Sangat kebetulan nich kalaugituuuu.......... mumpung lagi kangen, Non! “ celetuknya dengan mata berbinarbinar
Wei menarik lenganku dan memberi isyarat agaraku membuka pintu. 
“ Maaf Boss, aku kelaparan nich........ belumsempat makan malam..........”
“ O.... ayolah ke cafeshop mumpung belum tutup“ sahutnya seraya menarik lenganku. Sudah tidak banyak tamu yang tersisa, danaku segera memesan menu yang sederhana, nasi goreng seafood. Pesanan belumsempat diantar ketika ponselku menyalak. Dari Zack. Ia menanyakan posisiku dankujawab lagi di cafeshop hotel. Ia tanya apa boleh bergabung? Kupersilahkan iadatang. Ia datang seorang diri dengan kaos oblong dan celana pendek. Memberikecupan dibibirku sebelum memperkenalkan diri pada Boss Wei. Awalnya Boss Weitampak kurang senang namun karena Zack seorang yang lihay dalam menciptakansituasi secepatnya suasa menjadi cair dan akrab. Apalagi Zack bekerja padasebuah perusahaan yang menjadi rekanan perusahaan kami untuk wilayah Australi.Acara makan malam menjadi singkat karena kami sepakat untuk melanjutkandikamarku.
Boss Wei langsung duduk di sofa sementara Zackmemasang sesuatu dan aku menyiapkan jamuan. Sebotol bourbon tiga buah gelasserta dua macam kudapan. Aku duduk disebelah kanan Boss Wei. Menuangi gelasgelas itu hingga penuh. Lalu aku meraih rokok black menthol kegemaranku.
“ Bagaiaman pendaptmu tentang Anna, Zack??? “pancing Boss Wei penuh maksud tersembunyi.
“ Beautifull..... Sexy..... and have a veryenjoyable pussy....... Amazing! “ jawabnya penuh pujian.
Aku pura pura tidak mendengar percakapanmereka lalu menegak isi gelas dan terus merokok.
“ kenapa sih, pria bule paling demen denganceweq indo, Zack??? “ lanjut Wei
“ Ooo..... that’ point is, they have aneksotick face, perfect skin, and certainly........ her pussy Boss...... sangatnikmattt! “ sahut Zack
“ Like her!” imbuhnya sambil menggerakkankepalanya kearahku.
“ Dasarrrr lelaki..... isi otaknya cumanmesummmm! “ celetukku pura pura ketus.
“ Ha.... ha....... ha...... that’s right,Honeyyy! “ seru Zack yang disambut gelak tawa Wei.
“ Huhhhh! “ sungutku sembari menghembuskanasap rokok banyak banyak.
Zack selesai dengan peralatannya. Iamenyambungkan mini handycamnya dengan tv............
Betapa terpengarahnya aku saat melihat apayang muncul di tv led 32 inch itu. Rekaman Zack tadi siang. Terlihat keduapayudaraku dan Tia yang bergoyang goyang karena posisi merunduk saat menyusurigoa.......
“ Zack.......... don’t do it!Please..................... .. “ protesku.
Namun Boss Wei malahan mendukung Zack danbilang kalau itu rekaman yang sangat bagus
“ Tetekmu memang sangat merangsang....Na!!!ck....ck... ..ck! “ goda Boss Wei membuat wajahku bersemu merah
Zack meningalkan peralatannya lalu dudukdisebelahku. Aku diapit ditengah tengah. Lalu menegak separuh isi gelasjatahnya. Aku dan Boss Wei menyusul. Boss Wei semakin bersemangat menyimakhasil rekaman. Terlihat kami berlima sedang bersenda gurau di telaga.......kainku ditarik lepas...... sementara Tia dikeroyok dilucuti celana panjangnyalalu diceburkan keair. Dan selanjutnya adegan pesta sex yang kami lakukanbersama.
“ Gilaaa! Seru banget! Wah! Jadi ngiri nich!Enggak diajak! Heee...........he...........he ............ “ komentar Boss Wei.
Ujung gaun ketatku yang setengah paha itumenjadi semakin tertarik keatas saat aku duduk hingga sebagian besar pahakuterbuka. Membuat Wei tidak tahan lebih lama menahan tangannya. Ia letakkandiatas pahaku. Ia meraba raba sambil terus menonton. Entah karena adegan panasyang kami tonon entah karena rabaan Boss Wei entah karena segelas bourbon yanghabis kutenggak, aku mulai horny. Tubuhku mengalami demam birahi. Bibirkemaluanku terasa melembut dan mulai becek. Perlahan kubuka pahaku berharap Weimenyusup lebih dalam. Malahan, tangan Zack ikut ditempelkan. Ikut meraba raba. 
Degup jantungku menjadi lebih cepat seiramadengan naiknya tempo hembusan napasku. Seperti undanganku Boss Wei menyelinapkantangan lebih jauh.
“ Hhhhmmm...... “ gumamnya ketika mendapatiaku tidak memakai celana dalam dan langsung bersentuhan dengan lebatnya bulubulu kemaluanku.
Wei mencium bibirku. Kubalas ciumannya. Iamemegangi kedua rahangku sambil menciumi seluruh wajahku, lidahnya bermain disana-sini, membuat aku semakin terbakar birahi, apalagi ketika lidahnya turunke leherku. Lubang syahwatku berdenyut denyut memacu keluarnya semakin banyaklendir.
Wei menarik tangannya dari selakanganku pindahke dadaku. Ia raba dan meremas remas gundukan daging padat dan kenyal itudengan penuh perasaan. Aku mendesah manja. Zack telah menggantikan tangan Wei.Ia kini sibuk menggelitik kemaluanku. Aku semakin sering mendesah. 
Wei memelorotkan tali pengait gaun ketatkusampai batas perut. Kedua payudaraku yang ranum dan montok langsung menyembulmenggoda. Lalu dengan rakusnya Wei menyantap secara bergantian. Akumenggerinjal. Dan putingku dengan cepat mengeras.
Zack mengangkat ujung gaun bawahku hinggakeperut. Membebaskan seputar selakangan ku dan rimbunya hutan hitamkesukaannya. 
“ Wuih! Ini yang bikin kangennn..... Na.....”ujarnya sembari merangkak didepanku. 
Aku mendesah ketika mukanya di benamkan padaselakanganku. Lidahnya menjilat kesana kemari dengan lincah. Kudongakkan kepalasambil memejamkan mata. Dan terus merintih rintih erotis. Dikeroyok dua lelakiselalu membuat aku tak mampu bertahan. Aku memekik keras saat mendapat klimaks pertama. 
Wei mengangkat kaki menahan leherku lalu membopongkukearah ranjang yang telah menunggu. Ia rebahkan tubuh bugilku dengan lembutlalu membuka seluruh pakaian yang dipakainya. Penisnya sudah sangat tegangtampak mencuat bak cula seekor badak jantan.
“Wah, udah sampai ke ubun-ubun ya sayang?” celetukku sambil mengusap usapmemekku sendiri sengaja menggoda.
Wei terpancing dan terlihat sekali begitubernafsu ingin segera menggauliku.
“Udah kangen banget memekmu nich…, Na!” jawabnya sambil menggengam kemaluannyalalu ditempelkan pada bibir vaginaku yang telah merekah.
Kembali Boss Wei melabuhkan ciuman padabibirku setelah ia lesakkan kemaluanya kedalam lubang yang membuatnya ketagihanberat. Lidahnya mencari payudaraku dan mengisap putingnya. Isapannya membuatotot dalam vaginaku berkontraksi. Boss Wei mendengus keenakan lalu menyunggingsenyum nakalnya. Kemudian ia mulai memompa dengan giat. Aku mengerang danmenggelinjang. Sesekali Wei menggigit lembut daging payudara dan putingku yangmenantang. Kugoyangkan pinggul secara mendatar agar jepitanku bertambah nikmat.
“ terus..... terus...... Na! Nikmat bangetttt!“ ujarnya bertambah semangat menempa 
Kami berdua berlomba untuk saling memberikankepuasan kepada yang lain. Aku dapat klimaks.
Kamimerubah posisi, kini aku yang menindih. Kugerakkan pinggul maju mundur dengansangat cepat, melumat kemaluan Wei dengan ganas. Bagaikan senjata makan tuan,aku malahan yang terangsang. Kembali aku orgasme.
Boss Wei memintaku menggeser badan. Aku masihberada diatas dengan posisi muka tepat diatas pahanya sementara vaginaku tepatdi atas mulutnya. Aku melahap kemaluannya sedang Wei menciumi dan menjilatiklitorisku. Mengkais dengan lidah dan mengisapinya dengan bibirnya. Klitoriskukembali tegang. Tanpa kusdari kehadirannya, Zack telah bergabung. Ia menciumipunggungku dan sesekali mengajakku berciuman. Libidoku tambah tinggi.
“ Pleaseee Zack......... fuckkk meee! “pintaku memaksa.
Zack langsung mengambil posisi sedangkan Wei langsung menggeserkan kepalamembenam kannya pada himpitan dadaku. Zackmenempelkan penis ke vaginaku. Menggesek gesekkan seperti sedang sengajamempermainkan diriku . 
“Zack, please..........janganpermaink an aku!. Ayo dong.............masukin!, aku sudah nggak tahan lagi,sayaaaanngg!” seruku.
Penisnya mulai masuk sedikit demi sedikit memegang pinggulku dengan erat lalumemaju mundurkan pantatnya. Memekku yang sempit benar benar dihajar batangkemaluan sebesar itu dengan sangat buas.
Boss Wei meraba kedua payudaraku yangmenggantung menantang tepat diatas mulutnya. Lalu meremas remas sambil sesekalimengisapi putingnya.
“Ahhhh ….. sshsshh, ouuughhhh, nikmatnyaaaa ……sayangkuuuuu. ….” Erangku keenakan. Zackmencekal ujung rambutku dengan kedua tangannya dan membuat sentakan kuat padaluibang senggamaku hingga aku terpaksa menunggingkan bokong saking gemasnya. PenisZack benar benar membenam sangat dalam serta menekan kuat tonjolan g spotku. 
Aku merintih. 
Zack menghentakkan dengan sangat kuat beberapakali. Sangat cepat. Kemudian................,
“Aaaaahhhhhh ….. oooooggghhh …..” Aku menjeritsembari mengguyur kemaluannya dengan cairan kepuasanku. 
Keringat bercucuran di tubuh kami, meskipunpendingan kamar itu disetel kelevel dingin maksimum. Zack terus memberondongkudengan serbuan yang luarbiasa agresif hingga aku sampai orgasme empat kali.
Wei memberiku isyarat minta giliran denganmenarik narik pinggangku kearah pahanya. Zack yang memahami langsung mencabutrudalnya memberi kesempatan pada Wei. Aku ikuti permintaan Wei. Jongkok tepatdiatas kedua pahanya dengan arah membelakangi. Ku miringkan tubuh bertopangpada kedua tanganku. Wei dengan bebas meremas dan mempermainkan puting susukudari belakang. Aku mulai mengayun pinggul naik turun. Wei menyambut denganhentakan hentakan keras dan cepat dari arah bawah. Otot otot lubang senggamakukembali mengejan........ kupercepat gerakan. Wei juga melakukan hal yang sama.Aku kembali orgasme.......
Aku masih menggoyang dengan bersemangat ketikakurasakan sebuah benda tumpul di tempelkan pada bibirku. Kubuka mata. KulihatZack menyodorkan kemaluannya yang sangat tegang. Kusambar benda penuhkenikmatan itu dengan mulut dan lidahku. Aku semakin bergairah kemudian memacupinggulku naik turun dengan kecepatan maksimum. Penis Wei keluar masuk dengansangat cepat seperti jarum mesin jahit. Getaran kenikmatan yang terasadisekitar kemaluanku dengan cepat menyebar keseluruh bagian tubuhku. Akumendapat klimaks lagi........ dan lagiiiii. 
Pada klimaks terakhir itulah kudengar Weimelenguh lenguh sambil menggelonjotkan kedua kakinya.Ia peluk erat pinggangkudan menaik turunkan bokongnya secepat mungkin. Lalu ia menggeram keras saatterjadi pancaran getah kepuasannya. 
“Croooot!...............Croooo ooottttttttt!................. .Crrrrrroooooottttttt!“ ia tuangkan semua isi kantung zakarnya kedalam lubang senggamaku yang telahmenunggu.
Setelah mereda aku segera turun dari tubuhWei. Melap lelehan spermanya dengan sprei. Zack meraih pundakku kemudianmendorong dengan lembut hingga aku tidur telentang. Ia menyentuhkan bibirnyamengajakku berciuman. Kuladeni dengan memainkan lidah dalam mulutnya. Iamembalas hingga lidah kami saling memilin.Sebelah tangannya meremas payudarakusecara bergantian. Sedang aku mengarahkan tangan keselakangannya.Kuraihkugengga m dan kupijit pijit penisnya. Sangat besar sangat panjang dan sangatkeras!. Zack menurunkan ciumannya dan mencari dadaku, di sana putingku diciumidan digigitnya lembut. Bergantian kiri dan kanan.
Selanjutnya Zack menancapkan penisnya dalamdalam. Aku mendesah!. Ia merengkuh punggungku lewat ketiak untuk menahantubuhku agar tidak ikut terdorong saat ia menyodok nyodok dengan sangat kuat.Kulingkarkan tangan dilehernya dan kedua kakiku di pinggangnya. Kudekap seeratyang dapat kulakukan sementara Zack terus memberondong dengan tembakan rudalnyayang seperti tidak pernah lelah. Aku menjerit jerit sambil menggoyang goyangkankepala kesegala arah. Aku mengalami beberapa kali klimaks sampai terasa lemassekali tubuhku. 
Kuminta Zack terlentang. Aku menindih pahanyasambil mengulum penisnya yang masih tegang. Kugenggam pangkalnya lalu mengocokdengan cepat. Kuserbu juga kantung testisnya dengan jilatan dan gigitan lembut.
“Uuuuhhhh ….” Zack meraung
kumasukkankedua testis itu bergantian ke dalam mulut sambil terus mengocok. Sampaiakhirnya Zack benar benar menggeram. Tubuhnya menegang hebat! Ujung kemaluannyabergetarrrrr lalu memuntahkan lahar hangat yang mengenai muka dan payudaraku.Setelah mereda kujulurkan lidah untuk membersihkannya dari sisa sisa spermanya........
Kuraih tissue yang terletak diatas meja kecilsamping ranjang kemudian kupakai melap bibir dan payudaraku. Boss Weimengahampiriku. Ia sudah kembali memakai pakainnya.
“ Aku pamitan dulu Na...... “ ujarnya sambilmemberiku sebuah kecupan penuh cinta.
Aku mencoba menahannya karena masih ingindapat kenikmatan dengan dikeroyok berdua seperti tadi, namun Wei tetap memaksakarena dipanggil sang istri. Akhirnya kurelakan ia pergi. Kuantar sampai pintukamar mandi sekalian aku membersihkan diri. Zack kemudian menyusulku. Setelahmerasa cukup, aku keluar dalam keadaan bugil. Meraih sebatang rokok danmengeluarkan sebotol bir hitam dari kulkas. Kuminum beberapa tegukan lalumeletakkan diatas meja kecil samping ranjang. Kuhempaskan pantat diatas ranjang menyandarkan kepala pada sandaran ranjangserta mengganjal punggungku dengan bantal. Beberapa menit kemudian Zack keluardari kamar mandi hanya berbalutkan sebuah handuk sebatas pinggang. Ia merayapnaik kekasur, menghampiriku menunggunya dalam keadaan telanjang bulat, Zackkembali mencumbu penuh nafsu. Kami melanjutkan bercinta sampai menjelang subuh.

CONTINUED..................... ...........

No comments:

Post a Comment